Thursday, 16 April 2015

Follow the leader

Sistem manajemen yang paling canggih adalah follow the leader. Leader yang memberikan contoh dan diikuti oleh yang lain. Kalau leadernya ngaco, maka manajemennya dipastikan ngaco atau kalau leadernya bener, maka manajemennya dipastikan bener. Sistem manajemen ini sudah terbukti dan teruji. Kenyataannya tidak semua perusahaan/organisasi/komunitas/sekumpulan orang/keluarga mau melakukan ini. Kalaupun leadernya sudah benar, mereka memutuskan untuk tidak mengikuti leadernya. Itu yang terjadi. Kalau leadernya ngaco dan mereka punya pilihan untuk ikut menjadi ngaco atau bener dalam kengacoann leadernya. Pilihan pertama, lebih banyak dipilih karena lebih banyak berita yang memberitakan seperti itu. Sampai pada akhirnya itu kembali kepada masing-masing pribadi, apakah dia mempunyai idealisme yang dipegang dalam hidupnya. Karena hanya dengan ini dia bisa ikut ngaco atau tetap bener. Ada berita bahwa dari leader ngaco sampai bawahan terendahpun ikut ngaco. Dan berita itu merupakan berita yang sudah biasa kita dengar. Ini merupakan tantangan setiap orang yang hidup, untuk menjadi ngaco atau bener. Dimana idealismenya dipertanyakan.
Jadi jalan keluar dari pilihan ikut menjadi ngaco atau bener, ditentukan hubungan pribadi seseorang kepada Sang Pencipta. Jika dia mempunyai tanggung jawab kepada segala perintahnya, maka dia akan mempunyai idealisme yang kuat. Jika dia tidak mempunyai komunikasi yang kuat, maka idelismenya lemah dan dia mudah ikut leader untuk ngaco.
Solusi dari topik ini adalah memiliki hubungan yang kuat dengan Sang Pencipta, untuk menciptakan perusahaan/organisasi/komunitas/sekumpulan orang yang bener/keluarga. perusahaan/organisasi/komunitas/sekumpulan orang/keluarga yang terlihat bener, sebenernya masih ngaco dimana-mana. Itu kenyataannya. Karena masing-masing orang tidak memiliki hubungan yang kuat dengan Sang Pencipta.

Jika semua orang benar-benar melakukan ini, tentu negara Indonesia bisa maju. Hanya saja hanya orang memilih untuk tidak takut kepada Sang Pencipta

No comments:

Post a Comment