Sistem manajemen yang paling canggih adalah follow the
leader. Leader yang memberikan contoh dan diikuti oleh yang lain. Kalau leadernya
ngaco, maka manajemennya dipastikan ngaco atau kalau leadernya bener, maka
manajemennya dipastikan bener. Sistem manajemen ini sudah terbukti dan teruji. Kenyataannya
tidak semua perusahaan/organisasi/komunitas/sekumpulan orang/keluarga mau
melakukan ini. Kalaupun leadernya sudah benar, mereka memutuskan untuk tidak
mengikuti leadernya. Itu yang terjadi. Kalau leadernya ngaco dan mereka punya
pilihan untuk ikut menjadi ngaco atau bener dalam kengacoann leadernya. Pilihan
pertama, lebih banyak dipilih karena lebih banyak berita yang memberitakan
seperti itu. Sampai pada akhirnya itu kembali kepada masing-masing pribadi,
apakah dia mempunyai idealisme yang dipegang dalam hidupnya. Karena hanya
dengan ini dia bisa ikut ngaco atau tetap bener. Ada berita bahwa dari leader ngaco
sampai bawahan terendahpun ikut ngaco. Dan berita itu merupakan berita yang
sudah biasa kita dengar. Ini merupakan tantangan setiap orang yang hidup, untuk
menjadi ngaco atau bener. Dimana idealismenya dipertanyakan.
Jadi jalan keluar dari pilihan ikut menjadi ngaco atau
bener, ditentukan hubungan pribadi seseorang kepada Sang Pencipta. Jika dia
mempunyai tanggung jawab kepada segala perintahnya, maka dia akan mempunyai
idealisme yang kuat. Jika dia tidak mempunyai komunikasi yang kuat, maka
idelismenya lemah dan dia mudah ikut leader untuk ngaco.
Solusi dari topik ini adalah memiliki hubungan yang kuat
dengan Sang Pencipta, untuk menciptakan perusahaan/organisasi/komunitas/sekumpulan
orang yang bener/keluarga. perusahaan/organisasi/komunitas/sekumpulan orang/keluarga
yang terlihat bener, sebenernya masih ngaco dimana-mana. Itu kenyataannya. Karena
masing-masing orang tidak memiliki hubungan yang kuat dengan Sang Pencipta.
Jika semua orang benar-benar melakukan ini, tentu negara
Indonesia bisa maju. Hanya saja hanya orang memilih untuk tidak takut kepada
Sang Pencipta
No comments:
Post a Comment