Friday, 17 April 2015

Golkar dalam pandangan

sebuah topik yang menarik dibicarakan partai golkar

di dalam sebuah organisasi hanya boleh satu pemimpin yang diusulkan
jika ada dua orang yang mengaku sebagai pemimpin, maka sudah dipastikan organisasi itu runtuh atau dalam sengketa
begitu juga warisan, begitu juga keluarga, begitu juga kehidupan, jika terjadi kedua pemimpinan yang saling mengaku maka hancurlah itu

contoh yang paling kecil, keluarga, jika istri dan suami, mengaku menjadi kepala rumah tangga, maka dipastikan bahwa keluarga itu hancur atau sengketa
di dalam kitab-kitab suci juga diajarkan bahwa istri tunduk atau hormat pada suami. suami harus mengasihi istri seperti diri sendiri

dalam kasus golkar, jelas, para pemimpin yang bertikai tidaklah dalam prinsip ini. mereka tidak melihat bahwa mereka membawa golkar sebagai partai, bukan sebagai pribadi atau kelompok

nama golkar yang sudah dibangun bertahun-tahun, hancur dalam sekejab mata.

jika kedua pemimpin itu bersatu, lihat golkar menjadi partai yang diperhitungkan di masa depan, karena fokusnya membenahi kepemimpinan dan anggota dan cita-cita yang luhur

itu adalah pilihan masing-masing
orang memilih kebaikan atau keburukan
salam damai sejahtera

No comments:

Post a Comment